December 4, 2006

Cinta Ibu Sepanjang Jaman, oleh Nirmala Trisna

Pernah aku marah padamu

Begitu marah sampai nafas menderu

Saat kamu tak mau mendengar ucapku

Saat kamu berbuat tak seperti mauku

Kutinggikan nada suaraku

Kujauhkan diriku padamu

Sampai reda emosiku

Sampai air mengalir dari mata mungilmu

Hilangkah cintaku padamu?

Bagaimana denganmu, masihkah aku menjadi pujaanmu?

Pelukan hangat dan kecupan lembut

Menjadi bukti, lebih dari cukup

November 25, 2006

Perempuan bertanya cinta, oleh Nirmala Trisna

Seorang perempuan bertanya,
mengapa aku begitu mencintaimu
sepenuh hati dan ragaku
Jawab laki-laki itu,
karena aku datang membawa cinta
hanya untukmu

Perempuan bertanya lagi,
mengapa aku masih bisa mencintai buah cinta kita,
tanpa mengurangi cintaku untukmu
Jawab laki-laki itu,
karena insan kecil ini pun datang
membawa cinta hanya untukmu

Perempuan bertanya kembali,
bisakah aku mencintai lagi, cinta kita yang berbuah kembali
tanpa mengurangi cintaku yang telah ada
Jawab laki-laki itu,
setiap insan darimu membawa cinta
untuk engkau, bunda